TELAGA zam-zam yang kita ketahui sekarang,
ditemukan oleh Siti Hajar isteri kedua Nabi Ibrahim a.s dan ibu kepada anak
Nabi Ibrahim yaitu Nabi Ismail. Siti Hajar dan anak kecilnya Nabi Ismail
kehausan di kawasan gurun pasir.
Lalu Siti Hajar berlari-lari 7 kali antara bukit Safa dan Marwa untuk mendapatkan air untuk anaknya. Dan Allah menghantar malaikat Jibrail untuk mengeluarkan air suci dari tengah-tengah padang pasir itu.
Lokasinya ialah tempat Nabi Ismail menghentak-hentak kaki dan menangis. Siti Hajar mengepung kawasan mata air itu dengan batu-batu dan memanggil zamzam yang bermaksud 'kepung air'. Ketika itu Mekah belum ada penduduk. Dan dari sinilah awal kemakmuran Mekkah.
Namun, Tak banyak yang tahu bagaimana caranya sumur zam-zam bisa mengeluarkan puluhan juta liter pada satu musim haji, tanpa pernah kering sekali pun. Seorang peneliti pernah diperintahkan raja Faisal menyelidiki sumur zam-zam untuk menjawab tuduhan kotor seorang doktor dari Mesir.
Berapa Juta
Liter Air Zam-Zam?
Berapa banyak air zam-zam yang di “kuras” setiap musim
haji? Mari kita hitung secara sederhana. Jamaah haji yang berdatangan dari
seluruh penjuru dunia pada setiap musim haji dewasa ini berjumlah sekitar dua
juta orang.
Semua jemaah
diberi 5 liter air zam-zam ketika pulang nanti ke tanah airnya. Kalau 2
juta orang membawa pulang masing-masing 5 liter zam-zam ke negaranya, itu saja
sudah 10 juta liter.
Disamping
itu selama di Mekah, kalau saja jamaah rata-rata tinggal 25 hari, dan setiap
orang menghabiskan 1 liter sehari, maka totalnya sudah 50 juta liter !!
Keanehan Air
Zam-Zam
Pada tahun
1971, seorang doktor dari negeri Mesir mengatakan kepada Press Eropah bahwa air
Zamzam itu tidak sehat untuk diminum. Asumsinya didasarkan bahwa kota Mekah itu
ada di bawah garis permukaan laut. Air Zamzam itu berasal dari air sisa buangan
penduduk kota Mekah yang meresap, kemudian mengendap terbawa bersama-sama air
hujan dan keluar dari sumur Zamzam. Masya Allah.
Berita ini
sampai ke telinga Raja Faisal yang kemudian memerintahkan Mentri Pertanian dan
Sumber Air untuk menyelidiki masalah ini, dan mengirimkan sampel air Zamzam ke
Laboratorium-laboratorium di Eropah untuk ditest.
Tariq Hussain, insinyur kimia yang bekerja di
Instalasi Pemurnian Air Laut untuk diminum, di Kota Jedah, mendapat tugas
menyelidikinya. Pada saat memulai tugasnya, Tariq belum punya gambaran,
bagaimana sumur Zamzam bisa menyimpan air yang begitu banyak seperti tak ada
batasnya.
Ketika
sampai di dalam sumur, Tariq amat tercengang ketika menyaksikan bahwa ukuran
“kolam” sumur itu hanya 18 x 14 feet saja (Kira-kira 5 x 4 meter). Tak
terbayang, bagaimana caranya sumur sekecil ini bisa mengeluarkan jutaan galon
air setiap musim hajinya. Dan itu berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu,
sejak zaman Nabi Ibrahim AS.
Penelitian
menunjukkan, mata air zamzam bisa memancarkan air sebanyak 11-18 liter air per
detik. Dengan demikian, setiap menit akan dihasilkan 660 liter air. Itulah yang
mencengangkan.
Tariq mulai
mengukur kedalaman air sumur. Dia minta asistennya masuk ke dalam air. Ternyata
air sumur itu hanya mencapai sedikit di atas bahu pembantunya yang tinggi
tubuhnya 5 feet 8 inci. Lalu dia menyuruh asistennya untuk memeriksa, apakah
mungkin ada cerukan atau saluran pipa di dalamnya. Setelah berpindah dari satu
tempat ke tempat lainnya, ternyata tak ditemukan apapun!.

Dia
berpikir, mungkin saja air sumur ini disuppli dari luar melalui saluran pompa
berkekuatan besar. Bila seperti itu kejadian nya, maka dia bisa melihat
turun-naiknya permukaan air secara tiba-tiba. Tetapi dugaan inipun tak
terbukti. Tak ditemukan gerakan air yang mencurigakan, juga tak ditemukan ada
alat yang bisa mendatangkan air dalam jumlah besar.
Selanjutnya
Dia minta asistennya masuk lagi ke dalam sumur. Lalu menyuruh berdiri, dan diam
ditempat sambil mengamati sekelilingnya. Perhatikan dengan sangat cermat, dan
laporkan apa yang terjadi, sekecil apapun.
Setelah
melakukan proses ini dengan cermat, asistennya tiba-tiba mengacungkan kedua
tangannya sambil berteriak: “Alhamdulillah, Saya temukan dia! Pasir halus
menari-nari di bawah telapak kakiku. Dan air itu keluar dari dasar sumur”.
Lalu
asistennya diminta berputar mengelilingi sumur ketika tiba saat pemompaan air
(untuk dialirkan ke tempat pendistribusian air) berlangsung.
Dia merasakan bahwa air yang keluar dari dasar sumur sama besarnya seperti sebelum periode pemompaan. Dan aliran air yang keluar, besarnya sama di setiap titik, di semua area. Ini menyebabkan permukaan sumur itu relatif stabil, tak ada guncangan yang besar
Dia merasakan bahwa air yang keluar dari dasar sumur sama besarnya seperti sebelum periode pemompaan. Dan aliran air yang keluar, besarnya sama di setiap titik, di semua area. Ini menyebabkan permukaan sumur itu relatif stabil, tak ada guncangan yang besar
Mengandung
zat Anti-Kuman
Hasil
penelitian sampel air di Eropah dan Saudi Arabia menunjukkan bahwa Zamzam
mengandung zat fluorida yang punya daya efektif membunuh kuman, layaknya
seperti sudah mengandung obat.
Lalu perbedaan air Zamzam dibandingkan dengan air sumur lain di kota Mekah dan Arab sekitarnya adalah dalam hal kuantitas kalsium dan garam magnesium.
Lalu perbedaan air Zamzam dibandingkan dengan air sumur lain di kota Mekah dan Arab sekitarnya adalah dalam hal kuantitas kalsium dan garam magnesium.
Kandungan
kedua mineral itu sedikit lebih banyak pada air zamzam. Itu mungkin sebabnya
air zamzam membuat efek menyegarkan bagi jamaah yang kelelahan.
Keistimewaan
lain, komposisi dan rasa kandungan garamnya selalu stabil, selalu sama dari
sejak terbentuknya sumur ini. “Rasanya” selalu terjaga, diakui oleh semua
jemaah haji dan umrah yang selalu datang tiap tahun.
Menyembuhkan
Penyakit
Nabi saw
menjelaskan:
”Sesungguhnya,
Zamzam ini air yang sangat diberkahi, ia adalah makanan yang mengandung gizi”.
Nabi saw
menambahkan:
“Air zamzam
bermanfaat untuk apa saja yang diniatkan ketika meminumnya. Jika engkau minum
dengan maksud agar sembuh dari penyakitmu, maka Allah menyembuhkannya. Jika
engkau minum dengan maksud supaya merasa kenyang, maka Allah mengenyangkan
engkau. Jika engkau meminumnya agar hilang rasa hausmu, maka Allah akan
menghilangkan dahagamu itu. Ia adalah air tekanan tumit Jibril, minuman dari
Allah untuk Ismail”. (HR Daruqutni, Ahmad, Ibnu Majah, dari Ibnu Abbas).
Rasulullah
saw pernah mengambil air zamzam dalam sebuah kendi dan tempat air dari kulit,
kemudian membawanya kembali ke Madinah. Air zamzam itu digunakan Rasulullah saw
untuk memerciki orang sakit dan kemudian disuruh meminumnya.
Dalam
penelitian ilmiah yang dilakukan di laboratorium Eropa, terbukti bahwa zamzam
memang lain. Kandungan airnya berbeda dengan sumur-sumur yang ada di sekitar
Makah;
- Kadar Kalsium dan garam Magnesiumnya lebih tinggi dibanding sumur lainnya, berkhasiat untuk menghilangkan rasa haus dan efek penyembuhan.
- Zamzam juga mengandung zat fluorida yang berkhasiat memusnahkan kuman-kuman yang terdapat dalam kandungan airnya.
- Yang juga menakjubkan adalah, tak ada sedikit pun lumut di sumur ini. Zamzam selalu bebas dari kontaminasi kuman.
- Anehnya lagi, pada saat semua sumur air di sekitar Mekah dalam keadaan kering, sumur zamzam tetap berair. Dan zamzam memang tak pernah kering sepanjang zaman.
Beberapa
ulama fikih merekomendasikan agar jamaah haji membawa zamzam ketika pulang ke
negaranya sebab zamzam itu bisa sebagai obat untuk suatu penyembuhan. Dan ini
terbukti, banyak jamaah dari Indonesia maupun negara lain yang pernah merasakan
keajaiban air zamzam.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar